Di
era teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, data geospasial
memainkan peran sentral dalam berbagai sektor, termasuk dalam pengembangan
aplikasi layanan berbasis lokasi, penelitian geografis, dan pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan wilayah. Menyadari pentingnya hal
ini, Institut Teknologi Padang (ITP) melalui Program Studi Teknik Geodesi
menggelar kuliah tamu yang fokus pada pentingnya data toponimi bersama narasumber ahli dari
Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor.
Kuliah
tamu yang bertajuk "Toponimi
sebagai Informasi Geospasial" digelar pada Senin (07/10) bertempat di Aula
Gedung D Kampus I ITP. Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran
strategis toponimi, sebuah
disiplin ilmu yang tidak hanya berkaitan dengan nama tempat, tetapi juga dengan
warisan budaya dan data geospasial.
Acara dimulai dengan sambutan hangat
dari Dwi Arini, M.T., Ketua Prodi Teknik Geodesi ITP, dalam sambutannya, ia
mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran narasumber dan delegasi Prodi Teknik
Geodesi UNPAK, serta para peserta pada kegiatan kuliah tamu ini.
"Terima kasih atas kehadiran
rekan-rekan semua, semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar. Hari ini kita
akan belajar dari para ahli yang sangat kompeten tentang toponimi dan
aplikasinya dalam informasi geospasial ,” ungkapnya.
Dwi menekankan pentingnya toponimi dalam
konteks informasi geospasial, yang merupakan pondasi bagi pengembangan ilmu
geodesi. Ia menjelaskan bahwa toponimi memiliki peranan penting dalam memahami
konteks geografis dan budaya suatu daerah.
"Toponimi tidak hanya sekadar nama tempat, ia merefleksikan sejarah, budaya, dan karakteristik geografis suatu wilayah. Dengan memahami toponimi, kita bisa lebih menghargai dan melestarikan kekayaan alam dan budaya kita," jelasnya.
Kuliah tamu yang dipandu oleh Ilham
Armi, M.T., diisi oleh dua narasumber ahli dari Universitas Pakuan, yakni Ir.
Joni Efendi, M.T., dan Dra. Diah Kirana, M.Sc.
Kedua narasumber ini berbagi pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang
toponimi, serta penerapannya dalam informasi geospasial dan pengambilan
keputusan yang berbasis lokasi.
Ir. Joni membuka presentasinya dengan
menjelaskan penggunaan toponimi tidak hanya sebatas pada pengolahan data, melainkan
juga pada visualisasi data geospasial. Visualisasi data geospasial melalui
peta, grafik, dan alat visual lainnya menjadi penting untuk memahami dan
mengkomunikasikan informasi dengan jelas.
Selain itu, perkembangan teknologi
informasi memungkinkan kecerdasan geospasial dan toponimi terintegrasi dalam
kehidupan sehari-hari di era digital. Hingga akhirnya, kecerdasan geospasial
dan toponimi memainkan peran sentral dalam pengembangan aplikasi layanan
berbasis lokasi.
Dra. Diah Kirana, M.Sc menambahkan bahwa
toponimi juga memiliki peran penting dalam kartografi. Ia menegaskan nama
tempat dapat mempengaruhi bagaimana kita menggambar peta dan memahami wilayah
dengan memanfaatkan informasi toponimi, sehingga kita bisa menciptakan peta
yang lebih informatif dan akurat.
Salah satunya upaya untuk mendapatkan data
toponimi adalah dengan melakukan dialog dengan masyarakat lokal untuk memahami
makna di balik nama tempat, pendekatan ini tidak hanya menambah data, tetapi juga
membangun hubungan yang lebih baik dengan komunitas lokal.
“Dialog dengan masyarakat lokal sangat penting untuk memahami makna di balik nama tempat. Kami sering menemukan bahwa nama-nama tersebut mengandung nilai sejarah dan budaya yang mendalam, data ini sangat penting untuk menghasilkan peta yang akurat dan relevan ,” jelasnya.
Selama sesi tanya jawab, mahasiswa aktif
berdiskusi dan mengajukan berbagai pertanyaan menarik tentang aplikasi toponimi
dalam proyek-proyek geospasial. Diskusi ini membuka wawasan mahasiswa tentang
pentingnya data geospasial dalam berbagai aspek, mulai dari perencanaan tata
ruang hingga pengembangan wilayah.
Dwi Arini menutup acara dengan ucapan
terima kasih kepada para narasumber dan mahasiswa yang telah berpartisipasi.
"Semoga apa yang telah dibagikan hari ini dapat bermanfaat dan mendorong mahasiswa
untuk lebih mendalami ilmu toponimi. Di Prodi Teknik Geodesi ITP, kami
berkomitmen untuk terus mengembangkan kurikulum yang relevan dan praktis,"
tutupnya.
Acara kuliah tamu ini bukan hanya sekadar
sharing ilmu, tetapi juga merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menjalin koneksi
dengan para ahli dan memperluas pengetahuan mereka tentang toponimi sebagai
bagian integral dari ilmu geospasial. Dengan semangat kolaborasi dan
pembelajaran, ITP terus berupaya mencetak generasi profesional yang siap
menghadapi tantangan di dunia nyata.
Dengan kegiatan seperti ini, ITP tidak
hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan, tetapi juga mengajarkan mereka
untuk menghargai dan memahami dunia di sekitar mereka melalui lensa geospasial.
Created By Widia/Humas