Perjalanan karir Nurdin Hamzah, S.T.,
seorang pemuda asal Bukittinggi, adalah kisah inspiratif yang menggabungkan
tekad, semangat belajar, dan keahlian. Dari seorang mahasiswa hingga akhirnya
menjadi Staff Assistant Surveyor di Harita Nickel, perjalanan Nurdin
menunjukkan bahwa dengan niat yang kuat dan persiapan yang matang, tidak ada
yang tidak mungkin dicapai.
Saat dihubungi via daring oleh tim Humas
Institut Teknologi Padang (ITP) pada Senin (19/08) Nurdin, yang menamatkan
pendidikan di jurusan Teknik Geomatika SMK N 1 Bukittinggi, mengungkapkan bahwa
dunia kerja yang ia masuki sangat berbeda dengan teori yang dipelajari di
bangku kuliah.
"Sebagai mahasiswa, kita banyak belajar tentang teori dan konsep dasar pemetaan, survei, dan geodesi. Namun, ketika masuk ke dunia kerja, aplikasinya jauh lebih kompleks, selain ilmu teknis, soft skill seperti komunikasi, etika kerja, dan kemampuan public speaking sangat dibutuhkan untuk berhasil dalam dunia profesional ," ujar Nurdin.
Saat ini Nurdin telah berkarir sebagai
Staff Assistant Surveyor, Harita Nickel Group. Di sini, ia berperan dalam
Departemen Tailing Management dengan tugas utama melakukan survei dan
pemrosesan data menggunakan berbagai alat canggih, seperti Drone, Sistem
Satelit Navigasi Global (GNSS), serta perangkat lunak analisis data.
“Tugas saya sangat menantang, saya harus
memastikan data yang diperoleh valid dan akurat, karena itu akan digunakan
untuk pengambilan keputusan yang sangat penting. Saya bertanggung jawab untuk
memonitor dan mengelola data mengenai fasilitas penyimpanan tailing, yang
merupakan salah satu bagian kritis dalam industri pertambangan ,” tambahnya.
Di Harita Nickel, Nurdin menggunakan alat-alat
canggih untuk memperoleh data elevasi yang tepat dengan mengaplikasikan teknik
Control Point Cloud. Proses ini tidak hanya melibatkan penguasaan teknologi
terkini, tetapi juga keterampilan analisa yang tajam untuk memastikan hasil
yang akurat dan dapat dipercaya.
"Kinerja yang baik, komunikasi yang efektif, dan kepercayaan diri dalam setiap tugas yang diberikan adalah kunci utama dalam memenangkan peluang di dunia profesional," ujarnya.
Saat ditanya tentang kunci suksesnya,
Nurdin menjelaskan bahwa salah satu aspek terpenting adalah mempersiapkan diri
dengan baik, bahkan sebelum memasuki dunia kerja. Ia mulai membangun kompetensi
sejak awal kuliah dengan menyiapkan CV yang solid dan aktif di platform Linked
In.
Tidak hanya itu, ia juga menguasai alat-alat
dasar survei dan perangkat lunak pemetaan, yang sangat penting dalam dunia
kerja. Dengan penguasaan teknologi survei yang baik, ia berhasil memberikan
informasi yang valid dan data yang akurat, yang sangat dibutuhkan oleh
perusahaan tempatnya bekerja.
Selain keahlian teknis, Nurdin juga
menggarisbawahi pentingnya soft skill. Etika kerja, disiplin, kemampuan
berkomunikasi dengan baik, dan keterampilan dalam public speaking sangat
mempengaruhi kelancaran karir di dunia profesional.
Keberhasilan Nurdin juga tidak lepas dari
dukungan beasiswa KIP Kuliah yang ia terima. Tanpa beasiswa tersebut, Nurdin
mengaku bahwa mungkin ia tidak akan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang
perguruan tinggi.
“Pendidikan adalah jembatan untuk menuju
kehidupan yang lebih baik. Tanpa dukungan orang tua dan beasiswa, saya mungkin
tidak akan bisa meraih apa yang saya capai sekarang. Orang tua saya selalu
mengajarkan nilai kerja keras dan pentingnya pendidikan ,” jelas Nurdin.
Nurdin juga mengucapkan terima kasih
kepada ITP yang telah memberinya kesempatan untuk belajar dan berkembang. Tanpa
dukungan dari ITP, Nurdin merasa langkahnya tidak akan sampai sejauh ini.
"ITP memberikan banyak pelajaran dan
pengalaman berharga yang mempersiapkan saya untuk terjun ke dunia kerja. Bagi
saya, perjalanan ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras, pendidikan, dan
dukungan yang tepat, impian besar dapat terwujud." ungkapnya.
Created By Widia/Humas