...
Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan era digitalisasi di industri konstruksi, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Institut Teknologi Padang (ITP) berkolaborasi dengan Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BK-Sipil PII) dan PT. Wijaya Karya (Persero) menggelar Workshop Building Information Modeling (BIM), selama dua hari pada tanggal 2-3 Oktober 2024, bertempat di Aula Gedung D Kampus I ITP. Acara yang bertajuk "Bersiap Menyambut Digitalisasi Dunia Konstruksi" ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam, mengenai pemodelan informasi bangunan yang menjadi kunci dalam proses konstruksi yang cerdas dan efisien. Acara ini dibuka dengan sambutan hangat dari Instruktur Andra Yusfa Ananda, S.T., seorang BIM Expert dari PT Wijaya Karya, yang menjadi pemandu utama dalam workshop ini. Dalam sesi pelatihan, peserta dilatih untuk mengerjakan gambar kerja Detail Engineering Design (DED) dengan menggunakan software berbasis BIM Revit, yang merupakan salah satu alat terpenting dalam implementasi teknologi BIM. "Pelatihan ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dan aplikatif di dunia nyata, sehingga mereka dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif. Melalui teknologi BIM, kami berharap mahasiswa dapat memahami bagaimana merencanakan dan melaksanakan proyek konstruksi dengan lebih efektif dan efisien," ungkap Andra saat membuka sesi workshop. Workshop yang dihadiri oleh 40 peserta dari Program Studi Teknik Sipil ITP, yang merupakan bagian dari upaya untuk menyetarakan kemampuan lulusan teknik sipil di seluruh Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa. ITP menjadi kampus keenam yang dikunjungi oleh BK-Sipil PII dan satu-satunya di Provinsi Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan komitmen ITP dalam meningkatkan kualitas pendidikan teknik sipil di daerah. Workshop ini dihadiri oleh 40 mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil ITP ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis mahasiswa. Tetapi juga untuk menyetarakan kemampuan lulusan teknik sipil di seluruh Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa. ITP menjadi kampus keenam yang dikunjungi oleh BK-Sipil PII dan satu-satunya di Provinsi Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan komitmen kuat ITP untuk meningkatkan kualitas pendidikan teknik sipil di daerah dan memperluas akses pendidikan berkualitas di sektor konstruksi. Direktur Pelaksana Badan Kejuruan Sipil PII, Ir. Firman Parmudianto, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari program nasional PII untuk meningkatkan kompetensi lulusan teknik sipil. "Dengan adanya workshop seperti ini, kami berharap mahasiswa dapat menguasai teknologi BIM dan siap menghadapi tantangan di industri konstruksi yang terus berkembang," katanya. Seminar dan workshop ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan praktisi industri. Dengan kolaborasi yang kuat antara akademisi dan profesional, diharapkan peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh untuk berkontribusi dalam digitalisasi dunia konstruksi di Indonesia. Dengan semangat inovasi, ITP berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan teknik sipil dan menciptakan lulusan yang tidak hanya unggul dalam teori tetapi juga siap untuk diterjunkan ke lapangan. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam memajukan sektor konstruksi, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebagai penutup, kegiatan seminar dan workshop BIM ini merupakan langkah awal yang penting bagi mahasiswa teknik sipil untuk memahami dan mengimplementasikan teknologi canggih dalam dunia konstruksi. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, diharapkan generasi insinyur masa depan akan lebih siap untuk berkontribusi dalam digitalisasi industri konstruksi di tanah air. Created By Widia/Humas ...
Di era digital yang semakin maju, dunia konstruksi juga dituntut untuk beradaptasi dengan inovasi teknologi terkini. Dalam rangka menjawab tantangan ini, Institut Teknologi Padang (ITP) menggelar seminar dan pelatihan Building Information Modelling (BIM) dengan tema "Bersiap Menyambut Digitalisasi Dunia Konstruksi". Acara yang berlangsung pada Rabu (02/10) di Aula Gedung D Kampus I ITP ini dimoderatori oleh Anggun Pratiwi JF, M.T, dan dihadiri oleh para akademisi dan praktisi dari industri konstruksi. Dalam seminar tersebut, Benny Hidayat, S.T., M.T., Ph.D, yang merupakan dosen Teknik Sipil Universitas Andalas membuka seminar dengan membahas konsep dasar BIM. BIM adalah representasi digital dari karakter fisik dan fungsional suatu bangunan, yang mencakup semua informasi mengenai elemen-elemen bangunan. Beliau menjelaskan Teknologi BIM digunakan sebagai sebagai dasar pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan konstruksi, serta pemeliharaan dan pembongkaran bangunan. Produk BIM dimanfaatkan untuk membentuk aset digital yang merupakan suatu kembaran dari kondisi fisik sesungguhnya, atau yang sering disebut sebagai digital twin dimana dapat menggambarkan kondisi fisik bangunan secara akurat. Lebih lanjut, Benny menguraikan berbagai manfaat yang yang ditawarkan dengan menerapkan Teknologi BIM dalam dunia konstruksi. Menurutnya penggunaan BIM dapat menghilangkan pekerjaan yang berulang, mengurangi biaya yang tidak perlu, dan mitigasi risiko dalam proyek. Selain itu, melibatkan rantai pasokan material lebih awal dalam proses dapat meningkatkan profitabilitas dan produktivitas proyek. Ia juga menekankan bahwa akurasi data yang lebih tinggi menjadi salah satu keunggulan utama dari penerapan BIM. Seminar ini juga menghadirkan Adi Malik Nugroho, S.T., selaku BIM Koordinator PT. Wijaya Karya. Dalam pemaparannya, Adi memberikan wawasan mengenai prosedur pengaplikasiian Teknologi BIM yang diterapkan di proyek-proyek WIKA. Ia menjelaskan bagaimana BIM telah mengubah cara kerja tim di lapangan dan mengoptimalkan proses konstruksi. "Kami berkomitmen untuk menerapkan prosedur BIM di setiap proyek yang kami jalankan. Hal ini tidak hanya mempermudah koordinasi tim, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan proyek," ungkap Adi. Sebagai penutup, Andra Yusfa Ananda, S.T., BIM Expert dari PT. Wijaya Karya, memberikan gambaran nyata tentang pelaksanaan proyek BIM di perusahaan tersebut. Ia menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi dan bagaimana solusi berbasis BIM dapat membantu menyelesaikan masalah di lapangan. "Dengan menggunakan BIM, kami mampu mengoptimalkan proses konstruksi dan meningkatkan efisiensi, sehingga memberikan nilai tambah bagi klien dan stakeholder lainnya," ujarnya. Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa di bidang konstruksi untuk lebih memahami dan mengimplementasikan teknologi BIM. Dengan pengetahuan yang tepat, diharapkan generasi insinyur masa depan akan lebih siap untuk berkontribusi dalam digitalisasi industri konstruksi di Indonesia. Melalui sinergi antara akademisi dan praktisi, diharapkan seminar ini bisa memacu inovasi memperkuat kualitas pendidikan di bidang teknik sipil, dan juga menginspirasi kolaborasi yang lebih erat dalam memajukan sektor konstruksi. Harapannya seminar ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di era digital. Created By Widia/Humas ...