Berita Terbaru

Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Padang menerima Dr. Jafferi Jamaludin yang merupakan pembimbing dua dari salah satu dosen Teknik Elektro ITP yang sedang studi lanjut di UM. Agenda kali ini dikemas dalam dua kegiatan,  yaitu sesi Sharing Session bersama Dr. Jafferi Jamaludin dan kegiatan Kunjungan Laboratorium (Laboratory Visit) ke Laboratorium Prodi Teknik Elektro ITP.Ketua Prodi Teknik Elektro ITP, Andi Muhammad Nur Putra, M.T., bersama seluruh dosen Prodi Teknik Elektro ITP, dan Kepala Biro Humas, Kerja Sama, Promosi ITP, Anna Syahrani, M.Eng menyambut baik kunjungan Dr. Jafferi Jamaludin di Ruang Rapat Pimpinan ITP pada Selasa (21/05).Dalam sesi Sharing Session, Ka. Prodi Teknik Elektro ITP mengucapkan salam hangat selamat datang dan ucapan terima kasih atas kunjungan Dr. Jafferi Jamaludin ke Prodi Teknik Elektro ITP. Ia menambahkan kegiatan Visiting Professor ini membuktikan komitmen Prodi Teknik Elektro ITP menghadirkan wadah bagi para akademisi untuk membahas isu-isu strategis di bidang keilmuan Teknik Elektro lintas negara.“Kami sangat senang atas kehadiran Dr. Jafferi Jamaludin di ITP, semoga kunjungan ini (Visiting Professor) dapat menjadi salah satu langkah baik dan memberikan dampak positif terhadap ilmu pendidikan di Prodi Teknik Elektro ITP. Harapannya melalui sharing session ini semakin membuka cakrawala pengetahuan kita terkait pendidikan, inovasi, dan teknologi terkini di bidang elektrikal ,” ungkap ia. Acara dilanjutkan dengan Laboratory Visit ke Laboratorium Prodi Teknik Elektro ITP, Dr. Jafferi Jamaludin disambut oleh Kepala UPT Laboratorium Teknik Elektro ITP, Dasman, M.T. Dalam sesi kunjungan laboratorium ini Ka. Lab Teknik Elektro ITP, memperkenalkan profil laboratorium Teknik Elektro ITP sebagai unit penunjang aktivitas akademik yang berfokus pada riset dan pendidikan.Kegiatan Visiting Professor merupakan kegiatan akademis tingkat internasional dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan yang berwawasan global. Kehadiran Dr. Jafferi Jamaludin dalam kegiatan awal Visiting Professor ini menandai langkah maju ITP dalam pendidikan dan masalah keilmuan elektrikal. Kegiatan ini menjadi solusi strategis dan dinilai efektif dalam memperkenalkan Teknik Elektro ITP di mata publik mancanegara, dan berharap hubungan baik yang telah terjalin dapat dipertahankan dan dikembangkan dimasa mendatang. Selanjutnya, Dr. Jafferi Jamaludin bersama rombongan Prodi Teknik Elektro melakukan Laboratory Visit ke Laboratorium Prodi Teknik Elektro Universitas Negeri Padang. Acara ditutup dengan diskusi isu strategis keilmuan elektrikal baik di Indonesia maupun Malaysia dan foto bersama.   Created By Widia/Humas       ...

22 Mei 2024 #fakultas-teknik #kegiatan #kerja-sama #mbkm #publikasi #teknik-elektro #webometrics

Institut Teknologi Padang saat ini tengah membuka pendaftaran Bakal Calon Rektor dan Pemilihan Rektor ITP Periode 2025-2029. Tahapan Pemilihan Rektor ITP ditandai dengan dimulainya tahap penjaringan bakal calon sebagai tahap awal Pilrek ITP.Ir. Wilton Wahab, M.Eng. selaku Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang menjelaskan pelaksanaan Pilrek ITP kali ini meliputi 4 tahapan, yakni tahap penjaringan bakal calon, tahap penyaringan calon, tahap pemilihan calon, serta tahap penetapan dan pelantikan Rektor terpilih Periode 2025-2029.Proses pendaftaran dimulai dari tanggal tanggal 20 Mei hingga 15 Juli 2024, berikut adalah link informasi lini masa tahap pelaksanaan Pemilihan Rektor Institut Teknologi Padang Periode 2025-2029 : https://itp.ac.id/pemilihan-rektor/timeline.Info selengkapnya tentang mekanisme Pemilihan Rektor ITP Periode 2025-2029 dapat diakses daring lewat laman https://itp.ac.id/pemilihan-rektor. ...

22 Mei 2024 #institut-teknologi-padang #kegiatan #publikasi #webometrics #yayasan-pendidikan-teknologi-padang

Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Padang (ITP) telah sukses menggelar Pelatihan Ms Project yang berlangsung selama dua hari yaitu pada 20 Mei hingga 21 Mei 2024. Pelatihan ini diselenggarakan bekerjasama dengan Perkumpulan Ahli Penjadwalan Proyek Indonesia (PAPPI), dan menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan lulusan untuk menghadapi tantangan di dunia konstruksi. Dalam industri konstruksi yang kompetitif, penguasaan alat manajemen proyek seperti Ms Project menjadi keharusan. Pelatihan ini memberikan kesempatan emas bagi 30 mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, baik dari jenjang Sarjana maupun Magister, untuk memperdalam pemahaman mereka tentang pentingnya manajemen waktu dalam proyek. Dengan mengandalkan schedule sebagai alat kerja utama, peserta diajarkan bagaimana merencanakan dan mengelola waktu secara efisien, yang merupakan kunci keberhasilan setiap proyek. Ir. Syafriandi, S.T., seorang instruktur ahli dan menjabat sebagai Ketua Umum PAPPI, memimpin pelatihan ini. Pengalaman beliau yang luas di beberapa perusahaan konstruksi ternama di Indonesia menjadikannya sosok yang tepat untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan praktis. Dalam sesi pelatihan, Syafriandi menekankan bahwa pemahaman yang mendalam tentang scheduling sangatlah penting. Dunia konstruksi Indonesia saat ini tengah berkembang pesat, dengan berbagai proyek infrastruktur yang terus bermunculan. Hal ini menciptakan kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil, terutama dalam bidang manajemen proyek. “Proyek yang baik tidak hanya ditentukan oleh desain yang menarik, tetapi juga oleh seberapa efektif kita mengelola waktu. Pelatihan Ms Project ini bukan hanya meningkatkan keterampilan teknis mahasiswa, tetapi juga memberikan mereka keunggulan dalam bursa kerja ,” ujarnya. Pentingnya pemahaman terhadap metode dan aplikasi Ms Project dalam proyek nyata juga menjadi fokus pelatihan. Peserta diajarkan bagaimana menerapkan prinsip-prinsip manajemen waktu dalam setiap tahap proyek, sehingga mereka dapat menghasilkan pekerjaan yang lebih efisien dan tepat waktu. Metode ini sangat relevan dan dapat langsung diterapkan di proyek-proyek yang ada. Arif, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan betapa pentingnya acara ini. Menurutnya pelatihan ini sangat membantu meningkatkan kompetensi mahasiswa, dengan menguasai Ms Project, mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi dunia kerja. ITP berharap melalui pelatihan ini, lulusan Teknik Sipil tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang siap pakai. Dalam sebuah industri yang terus berubah, kemampuan beradaptasi dan menguasai alat manajemen proyek akan menjadi nilai tambah yang signifikan bagi lulusan. Created By Widia/Humas ...

21 Mei 2024 #fakultas-teknik #kegiatan #kerja-sama #magister-teknik-sipil #pendidikan #teknik-sipil

Institut Teknologi Padang akan kembali menyelenggarakan Pemilihan Rektor (Pilrek) ITP periode 2025-2029. Bersiap akan hal tersebut, ITP melangsungkan konferensi pers Seleksi Bakal Calon Rektor dan Pemilihan Rektor ITP periode 2025-2029 pada Senin (20/05) bertempat di Ruang Sidang Utama Gedung D Kampus I ITP. Proses seleksi dimulai dengan periode pendaftaran yang dibuka pada tanggal 20 Mei hingga 15 Juli 2024. “Tahun ini menjadi momen penting bagi Institut Teknologi Padang, pasalnya ITP sebagai perguruan tinggi akan melakukan seleksi bakal calon dan pemilihan calon rektor. Rektor terpilih nantinya akan memimpin dan menjadi garda terdepan ITP selama lima tahun ke depan, dalam mewujudkan visi dan misi ITP menuju World Class University ,” ucap Ir. Wilton Wahab, M.Eng. selaku Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang. Persyaratan Bakal Calon Rektor diatur dalam Peraturan Yayasan Pendidikan Teknologi Padang Nomor 86/YPTP/ITP/SK/1/IV-2024 tentang Tata Cara Pemilihan Rektor Institut Teknologi Padang Periode 2025-2029.Wakil Ketua YPTP menerangkan poin utama persyaratan dan kriteria Bakal Calon Rektor ITP periode 2025-2029, diantaranya adalah  belum berusia 60 tahun saat dilantik menjadi rektor, bergelar doktor, memiliki jabatan akademik lektor kepala, pernah menjabat pada manajemen pengelolaan perguruan tinggi, dan mencalonkan diri atau dicalonkan oleh sekurang-kurangnya 5 orang dosen aktif ITP. Di samping persyaratan yang tercantum ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh Bakal Calon Rektor mendatang yakni, memiliki jiwa kepemimpinan dan kemampuan manajerial, memiliki wawasan luas mengenai pendidikan tinggi, komitmen pelestarian dan pengembangan nilai dan jati diri ITP, serta memiliki jiwa entrepreneurship. “ITP mengundang seluruh putra putri terbaik bangsa untuk dapat berkontribusi dan memajukan ITP menjadi perguruan tinggi yang Unggul, Inovatif, dan Bermartabat. Rektor terpilih diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan yang dimiliki ITP di masa depan dan berkomitmen menciptakan atmosfer pendidikan tinggi yang humanis dan profesional ,”  paparnya.Dalam forum ini, turut disampaikan tahapan pelaksanaan Bakal Calon Rektor dimulai dari tahap seleksi administrasi, yang dilanjutkan dengan tahap pemilihan 5 Bakal Calon Rektor menjadi Calon Rektor oleh 63 orang pemilih yang merupakan dosen tetap aktif ITP. Selanjutnya tahap seleksi 3 orang Calon Rektor oleh Senat Akademik, kemudian pemilihan dan penetapan Rektor terpilih oleh Pengurus YPTP. Ir. Wilton Wahab, M.Eng menjelaskan, terdapat perubahan proses setelah terpilihnya Rektor ITP Periode 2025-2029, yaitu adanya masa koordinasi antara Rektor terpilih dengan Rektor periode 2020-2024. Serta pembentukan tim oleh Rektor terpilih guna merancang program kerja yang akan dilakukan kedepannya. Memperkuat pernyataan Wakil Ketua YPTP, Ir. Drs. Anrinal, S.E., M.T. selaku Sekretaris YPTP  menegaskan bahwasanya Rektor terpilih harus memenuhi seluruh aspek kriteria yang dirilis. Harapannya, sosok Rektor terpilih akan semakin memacu hasil visi yang optimal dan selaras dengan Statuta ITP menuju World Class University. Hamdi Habdillah, M.Kom selaku sekretaris Panitia Pilrek ITP Periode 2025-2029, menuturkan terdapat sejumlah perubahan pada proses seleksi Bakal Calon Rektor dan Pemilihan Calon Rektor periode kali ini. Salah satunya pada perluasan informasi publik dalam rangka mewujudkan Pemilihan Rektor yang kredibel, adil dan bertanggung jawab.Selain itu, pada konferensi tersebut sekaligus rilisnya website untuk memudahkan terkait informasi Pemilihan Rektor ITP Periode 2025-2029. Pada website pemilihan rektor ITP terdiri dari tahap pelaksanaan, persyaratan Bakal Calon Rektor ITP, dan Kriteria Bakal Calon Rektor ITP. Ia menambahkan kedepan juga akan dilakukan sosialisasi internal kegiatan Pemilihan Rektor ITP. “Mewakili panitia pelaksanaan Pilrek ITP Periode 2025-2029, kami berkomitmen untuk menjaga netralitas, sportifitas, dan memastikan transparansi serta akuntabilitas dalam Pilrek ITP Periode 2025-2029 ini. Harapannya dengan kontribusi dan partisipasi dari seluruh pihak, ITP akan mendapatkan calon rektor yang baik kedepannya ,” tutup ia. Info selengkapnya tentang mekanisme Pemilihan Rektor ITP Periode 2025-2029 dapat diakses melalui link berikut https://itp.ac.id/pemilihan-rektor. Created By Widia   ...

20 Mei 2024 #institut-teknologi-padang #kegiatan #publikasi #webometrics #yayasan-pendidikan-teknologi-padang

Pertengahan bulan Mei ini, bencana alam banjir bandang, banjir lahar dingin, dan tanah longsor melanda sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Barat. Bencana ini dipicu hujan yang mengakibatkan luapan daerah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi dengan daerah paling terdampak meliputi Kabupaten Agam, Tanah Datar, serta Kota Padang Panjang. Melihat fenomena tersebut Rektor Institut Teknologi Padang sekaligus pakar Teknik Sipil ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, S.T., M.T, IPM menilai intensitas curah hujan yang tinggi serta faktor prakondisi umumnya berkaitan dengan bencana alam yang terjadi. Faktor pemicu seperti erosi, perubahan topografi, perubahan tata guna lahan, dan kondisi geologis dapat menjadi pemicu bencana alam terjadi. “Melansir pernyataan Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Provinsi Sumbar memiliki kondisi geografis yang unik yakni letak geografis Sumbar menghadap Samudera Hindia, terlebih tidak ada zona musim di Sumbar sehingga hampir sepanjang tahun selalu diguyur hujan sedang-lebat ,” ujar ia. Menurut Rektor ITP, faktor hitungan hidrologi, return period atau periode perulangan siklus hujan lebat 50 tahun atau 100 tahun dapat menjadi penyebab terjadinya banjir bandang di Sumatera Barat. Melanjutkan pernyataan tersebut, Rektor ITP mengungkapkan fenomena banjir bandang yang melanda sejumlah daerah dipicu adanya akumulasi air selama hujan yang tertahan di hulu sungai bagian atas. Sehingga, intensitas hujan yang cenderung lebat mengakibatkan desakan yang menjebol bendung atau timbunan endapan batu-batuan ataupun tanah di daerah hulu ke arah hilir. Banjir bandang di Kabupaten Agam melanda tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, dan Kecamatan IV Koto. Limpasan banjir bandang ini menerjang Nagari Bukik Batabuah, Canduang yang mengakibatkan puluhan korban meninggal dunia serta kerugian sosial ekonomi. “Sementara itu, banjir lahar dingin dipicu oleh hujan lebat di sekitar puncak sehingga membawa turun material vulkanis. Material lahar tersebut berasal dari material erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng bagian atas gunung, material tersebut hanyut terbawa air hujan ke arah hilir hingga menerjang tiga daerah yang berada disekitarnya, “ jelas ia. Selain banjir bandang dan lahar dingin, ia menyebutkan bahwa sejumlah daerah di Sumbar juga mengalami longsor. Kondisi geografis Provinsi Sumbar yang berada pada daerah Megathrust, Sesar Mentawai, dan Sesar Sumatera menyebabkan adanya intensitas gempa-gempa kecil sering terjadi. Gempa-gempa kecil ini menyebabkan getaran, tekanan pada partikel mineral, serta bidang lemah pada massa batuan dan tanah. Hal ini semakin diperparah dengan curah hujan tinggi yang dapat menurunkan kekuatan geser material pembentuk lerengnya. Retakan tersebut dapat menjadi cikal bakal terjadinya longsoran di lereng bukit dan gunung. Longsoran yang terjadi di sejumlah daerah merupakan longsoran aliran bahan rombakan, yang material longsorannya berupa tanah, fragmen batuan, dan bahkan pepohonan yang terbawa oleh air dan menimpa rumah-rumah warga. Tragedi berulang di tempat yang sama ini menjadi refleksi kritis tentang stagnasi upaya pencegahan dan mitigasi bencana di Indonesia. “Mitigasi kebencanaan perlu peran serta berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor industri, hingga Masyarakat. Semua elemen harus saling bahu-membahu untuk melakukan penataan tata ruang dengan melakukan pemetaan geologi pada daerah rawan bencana ,“papar beliau. Harapannya kedepan pemerintah dapat meningkatkan program mitigasi guna mengurangi dampak resiko bencana, seperti pengkajian prediksi bencana dan sistem peringatan dini. Pemerintah dapat mengadopsi metode mitigasi bencana yang telah banyak dikembangkan di luar negeri seperti teknologi warning system. “Pada daerah rawan longsor pemerintah juga dapat meningkatkan gaya-gaya yang dapat memberikan “perlawanan” untuk terjadinya longsoran. Salah satunya dengan membangun material pembentuk lereng menjadi semakin kuat, seperti melakukan Grooving Beton pada lereng ,” tutup Rektor. Created By Widia/Humas ...

16 Mei 2024 #dosen #fakultas-teknik #institut-teknologi-padang #publikasi #teknik-sipil #webometrics