Berita Terbaru

Institut Teknologi Padang (ITP) melakukan berbagai hal untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas mahasiswa sebagai bagian dari komitmen dari  visi World Class University salah satunya adalah turut serta dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Tahun 2023.  Salah satu bentuk dukungan yang diberikan ITP adalah menggelar pendampingan  untuk proses unggah proposal PKM di Aula Gedung D Kampus I ITP pada 03 Maret 2023. Upaya menumbuhkan kreativitas dan inovasi mahasiswa merupakan bagian peningkatan soft skill dan kompetensi mahasiswa Indonesia yang sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam membentuk karakter dan keterampilan berpikir serta bertindak mahasiswa.  Sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang berpartisipasi ITP  memberikan respon positif baik dari kalangan mahasiswa maupun Pimpinan Perguruan Tinggi. Ditemui secara langsung, Saiyidinal Fikri, M.T.  menyampaikan apabila tahun ini, PKM-K masih menjadi primadona pilihan Mahasiswa ITP “ Minat Mahasiswa terhadap kewirausahaan sangat tinggi. Adanya program ini tentu akan semakin meningkatkan potensi dan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa," ungkap Kepala Biro BIKMA dan Pusat Karir ITP. Fikri menambahkan harapannya tahun ini tentunya proposal yang telah diupload bisa lolos seleksi Kemenristek-Dikti dan mendapatkan hibah pendanaan. Sehingga hal tersebut nantinya akan mampu memacu Mahasiswa aktif berpartisipasi, serta nantinya mampu menularkan ilmu dan pengalamannya kepada Mahasiswa lainnya tambahnya. Salah satu mahasiswa yang mengikuti program ini adalah Roid Pratama, ia mengungkapkan bahwa PKM memiliki peran penting dalam meningkatkan kreativitas dan kemandirian mahasiswa dalam mencari ilmu. Selain itu menurut Roid PKM memberikan wawasasan dan pengalaman baru dalam mengerjakan sebuah kegiatan atau proyek. “Hal ini dikarenakan dalam proses pengerjaan PKM mahasiswa dituntut untuk menjadi pribadi yang mampu berfikir  kreatif dan menjunjung tinggi nilai kerjasama, kepedulian, kerja keras. Manfaat lain yang dapat kami rasakan adalah mengasah kemampuan komunikasi baik itu komunikasi antar sesama tim, maupun komunikasi kepada dosen pembimbing,"  jelas Roid. Dengan judul "Kulit Durian Terinovasi" yang masuk dalam bidang PKM-K, Roid menyampaikan idenya berawal dari pemilihan tema limbah, sehingga ia bersama teman-teman memiliki ide untuk mengolah limbah kulit durian menjadi suatu produk berupa keripik. Roid bersama rekan timnya Gina dan Zukri menyampaikan harapannya untuk bisa lulus hingga PIMNAS dan nantinya produk yang mereka hasilkan bisa diproduksi dan dinikmati masyarakat. Peran penting PKM juga dirasakan oleh Decky seprianto, mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dengan judul PKM adalah BTS (Bicycle Trun Signal) Solusi Kelompok Aman Bersepeda di Jalan Raya Dengan Light Emitting Diode yang merupakan kategori PKM bidang PKM- Karsa Cipta. “Menurut saya PKM adalah wadah mahasiswa dalam memberikan solusi yang terbaik untuk kemajuan Indonesia terutama di bidang teknologi.  Selain itu PKM juga mengasah kemampuan menulis mahasiswa untuk menuangkan ide-idenya agar dapat menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat luas,” ujar Decky. Lebih lanjut Angga Armansyah rekan satu tim Decky menyampaikan bahwa program PKM ini dapat mengasah kedisiplinan mahasiswa dalam mengerjakan sebuah kegiatan. Pada akhir wawancara Angga menyampaikan harapan agar kedepannya program PKM ini terus berjalan dan dapat menampung lebih banyak lagi kreativitas dan karya mahasiswa.     Created By Widia/Humas ...

03 Maret 2023 #kegiatan #mahasiswa #publikasi #webrometric

Bertepatan dengan Puncak Dies Natalis ke-50, Institut Teknologi Padang (ITP) memberikan penghargaan kepada dua orang mahasiswa berprestasi. Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh  Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd dan Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T., Selasa (28/02), bertempat di Aula Kampus 1 Gedung D, lt 2, Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo, Padang.Dua mahasiswa ITP berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional. Mereka berhasil memperoleh medali emas,perak dan perunggu dalam Kompetisi Sains Pelajar Nasional (KSPN) Mahasiswa Tingkat Nasional bidang Biologi dan Bahasa inggris. Kedua mahasiswa tersebut adalah Ataya Gina Azzura peraih medali emas pada kategori bidang Biologi dan Roid Pratama peraih medali perak pada bidang biologi sekaligus meraih medali perunggu pada bidang Bahasa Inggris. Kompetisi Sains Pelajar Nasional (KSPN) merupakan olimpiade individu jenjang mahasiswa tingkat nasional yang dilaksanakan secara daring. Olimpiade yang diselenggarakan oleh PT. Gantari Competiton tersebut terdiri dari beberapa jenjang pendidikan termasuk kategori guru serta beberapa pilihan bidang. Di antaranya adalah Biologi, Matematika, dan Bahasa Inggris.Menurut Gina, KSPN merupakan event yang cukup bergengsi secara Jumlah peserta. “Hal ini karena yang mengikuti lomba ini lumayan banyak, hampir setiap cabang lomba melampaui 100 pendaftar ditiap jenjang pendidikan,” ungkapnya.Mahasiswi Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil  itu menuturkan bahwa motivasi terbesarnya dalam berprestasi adalah keinginan membanggakan kedua orang tua dan keluarga. Gina tidak ingin menyia-nyiakan waktu saat menjadi mahasiswa oleh sebab itu ia aktif mengikuti perlombaan.“Awalnya sering mengikuti akun Instagram  Universitas, dan sering mengikuti kompetisi baik secara daring maupun secara luring, kalau luring biasa saya mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan di Kota Padang. Untuk  Informasi KSPN ini liat di Instagramnya  PT. Gantari Competiton, waktu itu langsung mau daftar dan ajak temen sekelas yaitu Roid,” imbuhnya.Gina bercerita bahwa saat mengikuti olimpiade seleksi Kompetisi Sains Pelajar Nasional itu cukup mendebarkan, meskipun ia telah terbiasa untuk mengikuti lomba dari bangku SMA tetapi kompetisi kali ini cukup menantang dari segi soal dan proses pelaksaannya. Namun, menurutnya karena kompetisi dilakukan pada periode libur semester Gina bisa konsentrasi dalam persiapan Kompetisi Sains Pelajar Nasional serta menurutnya ini merupakan bukti dari pemanfaatan positif dari sosial media.”Awalnya kanget melihat jenis soal yang diberikan, namun karena memang memiliki latar belakang pendidikan IPA dan memang suka ikut lomba jadi ketika seleksi berlangsung, saya fokus untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan dari ketiga bidang tersebut. Total soal yang saya kerjakan berjumlah 170 soal dalam waktu 180 menit,” tambah Gina.Atas penghargaan yang diberikan oleh ITP Gina turut menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari pihak kampus. Gina menilai perhatian kampus sangat besar terhadap pencapaiannya, ia sangat senang bahwa kampus menghargai perjuangan ia bersama rekannya Roid.“Kedepannya Gina ingin mencoba berbagai lomba lagi, karena sebagai penerima beasiswa saya juga ingin terus menambah prestasi. Harapannya untuk kompetisi kedepan ada bantuan pendampingan dan bimbingan untuk  meningkatkan skill keilmuan. Buat ITP semoga makin berkembang dan terus berdedikasi bagi perkembangan  pendidikan Indonesia,” tutup Gina.Berbeda dengan Gina yang telah tebiasa mengikuti lomba, Roid bercerita bahwa ini merupakan kali pertama dia mengikuti Kompetisi Sains. Ia menyampaikan Gina mengajaknya mengikuti kompetisi untuk mengisi liburan semester.“Saya sangat tidak menyangka berhasil meraih medali, bahkan dua medali sekaligus. Saat membuka pengumuman hasil seleksi kompetisi saya merasa sangat bahagia, meski dengan latar pendidikan yang berbeda saya mampu mencetak prestasi dibidang Biologi dan Bahasa Inggris,” ujar Roid.Roid menambahkan setelah mengikuti serangkaian proses seleksi selama dua minggu tepat pada tanggal 31 Januari hasil seleksi diumumkan. Berdasarkan hasil seleksi ia bersama Gina mencoba menghubungi kampus untuk menyampaikan prestasi yang mereka miliki.“Melalui bapak Saiyidinal Fikri, M.T.  selaku Kepala Biro BIKMA dan Pusat Karir ITP kami menginformasikan bahwa kami berhasil meraih medali dalam Kompetisi Sains Tingkat Nasional. Beliau langsung merespon cepat dengan meminta kami untuk mengirimkan beberapa informasi data diri dan Hasil Pengumuman Kompetisi Sains Pelajar Nasional (KPSN) Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2023,” jelasnya. Roid juga menyampaikan ucapan terima kasih atas apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh ITP. Menurutnya sebagai mahasiswa yang baru tergabung enam bulan di ITP ia sangat salut dengan dukungan dari ITP. Lebih lanjut kedepannya dengan adanya apresiasi ini ia semakin semangat untuk mencoba berbagai lomba lagi termasuk jika ada kesempatan untuk mengikuti lomba pada bidang yang menjadi fokus studinya saat ini. Created By Widia/Humas  ...

02 Maret 2023 #fakultas-teknik #mahasiswa #prestasi #teknik-sipil #webrometric

Sebagai ungkapan rasa hormat dan terima kasih kepada pihak-pihak yang menjadi bagian dari terbentuknya  Institut Teknologi Padang, pada peringatan Dies Natalis ke-50, Pimpinan Institut Teknologi Padang menyerahkan cendera mata kepada Mantan Rektor, Pimpinan dan Dosen ATP/STTP/ITP, Alumni KAT/ATP/STTP/ITP, Istri Almarhum dosen atau karyawan ITP, serta mantan karyawan ATP/STTP/ITP. Penghargaan ini diberikan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd dan Rektor ITP, Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T., Selasa (28/02), bertempat di Aula Kampus 1 Gedung D, lt 2, Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo, Padang. Sebanyak 28 orang mendapatkan cendera mata atas dedikasinya dan kerja kerasnya dalam proses tumbuh dan kembang ITP. Alumni Kursus Ahli Teknik (KAT) yang merupakan cikal bakal dari ITP, Ir. Syamsir Alam membagi cerita bagaimana kilas balik awal tergabung dengan ITP yang saat itu masih berupa kursus pada tahun 1972. Syamsir menceritakan informasi awal ia mengetahui adanya Kursus Ahli Teknik (KAT) adalah dari rekan karyawan tempatnya bekerja di Balai Kota Padang.“Setelah menamatkan Sekolah Teknik Menengah pada tahun 69, saya ingin melanjutkan pendidikan  Insinyur karena itu merupakan cita-cita saya. Namun karena keterbatasan biaya dan kesulitan untuk melanjutkan pendidikan diluar pulau Sumatera saya putuskan untuk bekerja di Balai Kota Padang karena saat itu untuk pendidikan insinyur hanya ada dipulau jawa,” tutur Syamsir. Syamsir berkisah bahwa ia mendapatkan informasi dari rekan karyawan yang bekerja di Balai Kota bahwasanya  telah dibuka KAT di Kota Padang. Adanya KAT yang memiliki sasaran menciptakan tenaga kerja siap pakai menjadi salah satu poin yang memantapkan hati Syamsir untuk menimba ilmu di KAT Padang. “Jauh 50 tahun silam ITP yang saat itu masih sebuah kursus sudah memulai program tenaga kerja siap pakai. Hal ini sama dengan program pendidikan vokasi yang saat ini dicanangkan pemerintah, ini membuktikan bahwa dari dahulu meskipun hanya berupa kursus namun ITP telah memiliki mental visioner,” paparnya. Dengan sinergi yang baik antara siswa kursus saat itu dan motivasi yang kuat dari dosen yang membentuk pola fikir untuk terus berkembang, maka tercetuslah ide untuk menjadi sebuah Akademi. Semangat siswa, dosen, dan civitas akademika berhasil membentuk KAT menjadi Akademi Teknik Padang (ATP) pada tahun 1973 hingga berhasil mendapatkan banyak mahasiswa. Hal ini juga didukung oleh strategi promosi yang cerdas yaitu dengan mendatangi kantor-kantor untuk mendapatkan mahasiswa. Syamsir juga menjelaskan bahwa peran dosen saat itu sangat besar bagi pemicu semangat mahasiswa untuk berkembang lebih baik untuk mewujudkan ATP. Saat masih KAT ia bersama-sama teman merancang logo ATP untuk jurusan mesin yang berawal dari cita-cita untuk kemajuan lembaga. “Dalam logo ATP jurusan mesin terdapat 8 roda gigi mesin, sasarannya adalah 8 penjuru angin. Setelah 50 tahun berlalu cita-cita 8 penjuru angin yang kami rancang menjadi 8 jurusan yang telah  dimiliki ITP pada ulang tahun emasnya. Hal ini sangat berkesan bagi saya karena sesuatu yang saat itu kami fikir hanyalah impian semata berhasil diwujudkan dan ATP berhasil mendunia dengan nama yang baru yaitu ITP,” tambah syamsir yang juga menjabat sebagai Pembina alumni ITP. Sebagai alumni ITP memiliki kesan mendalam bagi Syamsir, ia menilai kesuksesan ITP saat ini adalah buah dari integritas dan dedikasi tanpa henti yang selama ini dibangun ITP baik dari sisi Kekeluargaan, IMTAQ, dan IPTEK. Prinsip kekeluargaan ini sangat terasa bagi Syamsir, ia menilai ITP tetap menghargai orang-orang yang berjasa bagi perkembangan ITP. “Satu hal yang membuat saya sangat salut dengan ITP sekaligus membuat saya terharu, Saya bersama teman-teman yang berasal dari 50 tahun yang lalu masih diingat dan dihargai. 50 tahun merupakan waktu yang lama, saya yakin tidak banyak lembaga yang bisa menghargai orang-orang yang tergabung didalamnya. Menurut saya hilang ditelan masa itu tidak ada bagi ITP,”  ujar syamsir. Dalam hal IMTAQ ITP juga memiliki sisi spiritual yang tinggi, ini dapat dilihat dari logo ITP yang memiliki bulan bintang dan lirik puji syukur pada Hymne ITP. Hal lainnya dapat dilihat dari bentuk syukur ITP dengan memberikan fokus pada pembangunan mushalla sebagai bagian dari pembangunan. Ini merupakan bukti bahwa ITP berorientasi untuk menghasilkan intelektual yang berdasarkan Ketuhanan. Ia juga menambahkan keberhasilan ITP merupakan wujud dari sinergi yang baik dari sosok yang menguasai pendidikan dan sosok yang menguasai teknik. Pada akhir wawancara ia menyampaikan harapannya terhadap kemajuan ITP yaitu agar ITP dapat mencapai visi nya menjadi World Class University 2040. “ Semoga kedepannya ITP dapat menambah Program Sarjana dan meningkatkan program menjadi program yang lebih tinggi dengan adanya lulusan luar negeri dan sinergitas dari seluruh pihak. Hal ini tentu akan memberikan kemudahan bagi kami yang ingin anak dan cucu untuk melanjutkan pendidikan di ITP serta untuk mencintai kampus ITP,” tutupnya. Created by Widia/Humas           ...

01 Maret 2023 #institut-teknologi-padang #publikasi #webrometric

Mengusung tema “Dedikasi Tanpa Henti”, Institut Teknologi Padang menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis Ke-50 tahun  di Aula Kampus 1 Gedung D, lt 2, Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo, Padang (28/02). Peringatan Dies Natalis ke-50 tahun ITP kali ini dilaksanakan dengan menggelar Rapat Senat terbuka, Orasi Ilmiah, dan Penyerahan Perhargaan Satya Lencana Karya Satya ITP Tahun 2023. Rapat Senat Terbuka tersebut dibuka oleh Ketua Senat, Andi  Syofian, M.T. didampingi oleh  Ketua Pembina Yayasan,  Prof.H. Jalius Jama, M.Ed, Ph.D beserta anggota, Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd beserta pengurus yayasan, Rektor ITP beserta Wakil Rektor, jajaran Guru Besar ITP, Dekan Fakultas Teknik dan Fakultas Vokasi dan para dosen, serta Kepala LLDIKTI Wilayah X yang diwakili oleh Analis SDM Aparatur Ahli Madya, Febrina Fitri Dwikora, SE, M.Si. Acara dihadiri oleh tamu undangan yang terdiri dari  mantan pimpinan ATP, STTP, dan ITP, mantan tenaga pendidik ITP, mantan karyawan ITP, pimpinan perguruan tinggi di Kota Padang, pengelola fakultas dan prodi, alumni, perwakilan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa di Lingkungan ITP. Dr. Ir. Hendri Nofrianto, M.T, Rektor ITP dalam sambutannya  menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rekan dosen, tenaga kependidikan, dan seluruh karyawan ITP atas kerja sama dalam menjalankan tri dharma dan tugas lainnya melayani kebutuhan akademik mahasiswa. “Visi ITP  World Class University 2040 merupakan target bagi pencapaian-pencapaian ITP. Dengan berbagai upaya yang dilakukan civitas akademika ITP, baik dari pembangunan secara fisik maupun sumber daya manusia. Melalui program kerja ITP dengan menerapkan 7 Pilar Tata Kelola, selama dua tahun  berturut-turut  ITP berhasil masuk 200 Perguruan Tinggi yang divitasi dari  dari 4.000 Perguruan tinggi yang ada di Indonesia melalui hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan total besaran dana Rp. 4,3 M dan informasi terbaru pada tahun ini Teknik Geodesi Lolos Administrasi, kita doakan semoga dapat menerima hibah untuk tahun 2023,” Imbuhnya.Di usianya yang ke-50, Hendri mengatakan bahwa tujuan utama dari tema Effeciency-Driven University (EDU) pada Renstra ITP 2020 hingga 2024  adalah menjadikan ITP unggul dalam tata kelola sehingga dapat berkorelasi positif pada peningkatan kualitas pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Semoga usia yang ke-50 ini menjadi tahun keemasan bagi ITP agar tetap Tumbuh, Bersinar dan menjadi Pemenang yang mampu bersaing di tingkat Nasional maupun Internasional menuju ‘World Class University’’ dan sebagai kado di ulang tahun emas ini, ITP berhasil mendapatkan izin prodi pasca sarjana Teknik Sipil, yang telah berjalan 2 semester, peminatnya alhamdulillah dengan jumlah mahasiswa 26 orang,” tutupnya. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd menyampaikan perjuangan pendirian ITP oleh para pendiri ITP  dengan komitmen untuk kemajuan perguruan tinggi baik dari sisi akademik dan non-akademik. "Dengan semangat untuk kemajuan,  ITP mulai melakukan perubahan dan perbaikan. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan perbaikan terhadap sistem dan manajemen di tubuh ITP,  kemudian dilanjutkan dengan perningkatan sarana dan prasarana, serta perkembangan pada institusi ITP," ujar Zulfa. Zulfa turut menyampaikan bahwa bagi sebuah perguruan tinggi, Dies Natalis ke-50 tahun ini memiliki makna yang sangat penting sebab tidak hanya menjadi penanda pertamanya usia tetapi juga menandakan tingkat kedewasaan dalam berkarya. Dengan adanya dies natalis tentu menjadi kesempatan yang kuat untuk membuat komitmen terhadap perubahan demi kemajuan perguruan tinggi. "Seiring dengan beratnya tantangan yang akan dihadapi ITP untuk masa datang, maka untuk memimpin lembaga ini baik Yayasan dan dan ITP harus memiliki 6 kriteria yaitu integritas dan etika yang baik, pengetahuan dan pengalaman dibidang pendidikan, Visi jangka panjang, dan kemampuan, Berkomunikasi dan bekerjasama dengan stakeholders, Menganalisis data dan mengambil keputusan yang tepat dan enterpreneurship,"  tambahnya. Sambutan terakhir disampaikan oleh Analis SDM Aparatur Ahli Madya, selaku perwakilan dari LLDIKTI Wilayah X, Febrina Fitri Dwikora, SE, M.Si. menyampaikan ucapan selamat atas usia ITP yang telah mencapai 50 tahun dan berharap ITP bisa terus melanjutkan fokusnya dalam penelitian dan inovasi baik dalam program sarjana dan pascasarjana menjadi kampus yang terus menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa."Selamat kepada ITP yang telah mencapai usia ke-50 tahun. Usia ini merupakan emas bagi sebuah institusi, dalam usia 50 tahun ini telah banyak pencapaian dan prestasi yang telah dicapai ITP sebagai instansi pendidikan tinggi yang berkualitas. Kami juga mengucapkan terimakasih  atas dedikasi dan pengabdian seluruh pihak bagi kemajuan pendidikan bangsa, kedepannya kami berharap ITP dapat menjadi perguruan tinggi unggul dan dapat meningkatkan jumlah Doktornya untuk menuju ITP sebagai World Class University ” ungkap Febrina.Acara selanjutnya adalah Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Ade Indra, S.T., M.T., IPM dengan tema  " Teknologi Penghalusan Ceramic Powder menuju kualitas Sub-mikron dan Nano untuk substitusi produk impor" pada orasi yang disampaikan terdapat poin yang disampaikan terkait tantangan dan persiapan untuk menghadapi dunia baru pada masa mendatang, yaitu memanfaatkan modifikasi ukuran Ceramic Powder  menjadi ukuran Nano untuk menghasilkan produk serbuk Nano-Keramik yang berkualitas tinggi.Selain itu, ITP juga menyerahkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya dan Lencana Kesetiaan ITP tahun 2023 kepada dosen dan karyawan serta juga penghargaan ITP Achievement 2023 bagi  Mahasiswa/I berprestasi. Selain itu, adanya penyerahan Cendera mata kepada Mantan Rektor, Pimpinan dan Dosen ATP/STTP/ITP, Alumni KAT/ATP/STTP/ITP, Istri Almarhum dosen atau karyawan ITP, dan mantan karyawan ATP/STTP/ITP.   Created By Widia/Humas  ...

28 Februari 2023 #institut-teknologi-padang #kegiatan #publikasi #webrometric